Selasa, 01 Oktober 2013

On 04.49 by Unknown   No comments
Terjebak oleh seribu kesedihan yang mendalam, itulah yang dirasakan seorang cewe yang bernama Laras, tiap kali dia selalu ceri ketika berada di sekitar keramaian, akan tetapi di balik itu ia sering kali menghapuskan air matanya. Dengan sabarnya di amenghadapinya dengan tersenyum.
 "Kenapa sayang? ko murung terus dari tadi?" kata seorang wanita yang mencemaskan anaknya.
"Hmm, ngga ko mah, laras ga kenapa-kenapa ko" sambil mengusap air matanya
"Lah itu kenapa ko, matanya merah gitu sayang?" tanya mamahnya
"Mah, Laras ? ngga ah mah Laras cuman mau ke kamar mandi yah?"  dengan rasa yang bimbang dalam kesedihana
Wanita yang mencemaskan anaknya itu sangat ingin tahu ada apa dengan anaknya.

Kesokan harinya itu hari kamis, dimana Laras sedang ada jadwal yang sangat padat. Pada saat olahraga Laras merasa sangat terpuruk dalam keadaannya, tapi Laras tak pernah mau cerita kepada teman-temannya. Di suatu kejadian setelah olahraga Laras mau barganti pakaian, di WC dekat masjid sekolah, di situ dia merasa sangat lemah dan menahan rasa sakit.
"Loh kamu knpa laras? ko pucat gitu ?" kata Sisi sambil memegang punggung Laras.
"Hmm, ngga ah ngga, masa sih? aku baik baik aja ko" tersenyum
Berjalan dengan perlahan tiba-tiba dia terjatuh.

Di UKS.

"Loh kok aku? bukannya tadi aku? Si aku kenapa?" sambil menangis
"Hmm, mungkin kamu kecapean, ya gara" tadi olahraga" teersenyum
Suasana di ruangan hening sekejap, dan tiba-tiba ada seseorang datang dari arah pintu, orang itu berjalan dengan gagahnya, dengan rambut yang galing, bulu mata yang lentik dan hidung yang mancung, sepertinya Laras mengenalnya. Cowo itu sudah berada dihadapan Laras dengan muka yang sedikit cemas. Laras membuka matanya dan tersenyum.
"De? ade gapapakan? kenapa atuh sakit tetap sekolah?" Cemas
"Hah? ade baik-baik aja ko, mungkin kecapean aja, loh bukannya sekarang jam pelajaran ke 3 yah? loh kaka ko ga masuk?" Laras berkata dengan nada yang lemas
"Kebetulan pas pejalaran ini guru kaka lagi ada halangan" tersenyum
"hmmm"
"Laras!!!" Sisi dan Ka Rahman terkejut
"Apa? kenapa? ko kalian gitu?" sedih
"Hidung kamu berdarah gitu? ada apa sebenarnya sih?" kata ka Rahman dengan terkejut dan penasaran
"Tuh kamu sih ga pernah mau cerita sama kita" kata alfiah dan sisi
Pada saat itu ka rahman membersihkan darah di hidung laras dengan sehelai tisue putih, dalam sekejap tisue itu di lumuri oleh darah, dalam kejadian itu laras menahan rasa sakit sekaligus air mata yang sudah membendung dalam matanya. Mungkin laras belum bisa berkata jujur tentang penyakit yang di deritanya dan persaannya kepada ka rahman karena laras takut bila dia jujur itu akan percuma saja.


Setelah siuman, ada organisasi yang diikuti laras, karena kecintaannya pada organisasi itu laras memaksakan untuk menghadiri perkumpulan itu. Disitu laras merasa terhibur dengan suasana dan keaada yang ada.
"Andai saja setiap hari aku mersakan hal seperti ini mungkin aku akan bahagia untuk kedepannya di alam sana" dengan tetesan air matanya laras terus tersenyum kepada orang-orang sekitarnya.
Setelah organisasi itu selesai laras berjabatan tangan dengan seseorang yang sangat laras sayang tapi sayang orang itu sudah ada yang memiliki, maka dari itu laras tak pernah mau mengatakan yang sebenarnya, di situ ka rahman memegang tangan laras dengan penuh perasaan yan mengajaknya keluar ruangan dengan tangan yang masih menyatu, disitu laras merasa senang, sedih bercampur menjadi satu. Perlahan ka rahman memegang tangan laras dan mangarahkan tangan laras ke keningnya, lalu saat itu laras mersa terkejut saat tangannya sendiri menyentuh kecupan yang manis dari ka rahman, di situ laras semakain sangat sedih dan ada pula rasa bahagia.
"Hmm, ka laras pulang duluan yah? udah di tunggu sama Ayi nih? hmm maaf yang ka maksaih juga, Assalamualaikum" tersenyum
"Hmm, iyah, loh maaf knpa? Walaikumsalam"bingung
Laras langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa menjawab pertanyaan ka rahman.

Setelah sesampainya di Rumah laras mengalami kejadian yang sama seperti saat setelah olahraga.
Dan kedua orang tua laras membawa laras kerumah sakit.
Beberapa bulan kemudian laras pun belum siuman, dan belum pernah bersekolah lagi, sampai sampai ka rahman mengetahu kalau laras sedang terbaring di rumah sakit. dan ka rahman berniat untuk menjenguknya.
Dirumah sakit.
"Ka Rahman? tau dari siapa ade ada di sini?" terkejut
"Hmm, kaka udah tau semua! kenapa kamu ga pernah mau cerita semuanya? kenapa?"cemas dan sedih
"Maafin laraskan maafin laras, laras ga mau menggangu kebahagian kaka, jadi laras menutupi itu semua" menangis
"De ? kaka sayang sama ade, tolong jangan tinggalin kaka" menangis
"Makasih ka atas kejujuran kaka, laras seneng banget dengernya, sekarang laras ga akan cemas lagi, Laras juga sayang kaka, do'ain laras selalu yah ka" menangis
"Hmm, iyah de" sambil memegang tangan laras dan mencium tangan laras
Disitulah dimana laras merasa bahagia dan menghembuskan nafas terakhirnya.


Sudah cukup sekian cerita saya, cerita diatas diambil dari kenyataan tapi ada reka" sedikit :) hehe




0 komentar:

Posting Komentar